Untuk mencari kekayaan mineral di dalam perut bumi, banyak lubang-lubang besar telah digali di berbagai belahan dunia. Melalui lubang-lubang itu, manusia berusaha mengeruk kekayaan mineral dari alam seperti emas, tembaga, besi, berlian, dan lain-lain. Berikut 10 lubang-lubang besar yang di buat oleh manusia :
Big Hole adalah tambang besar di Kimberley, Afrika Selatan, dan diklaim sebagai lubang terbesar yang dibuat oleh manusia. Dari tahun 1866 hingga 1914, 50.000 penambang menggali lubang dengan sekop.
Area yang tadinya bukit, segera menjadi lobang yang dalam hingga mencapai kedalaman 1.100 meter (3.600 kaki) dan menjadikannya dikenal dengan nama ‘Big Hole’, sebuah lubang terbesar dan terdalam di dunia yang dibuat manusia tanpa peralatan berat. 28 juta ton tanah yang diangkut, menghasilkan 14,5 juta karat berlian. Di sinilah berlian megah 83,5 karat yang kemudian dikenal dengan nama ‘Star of Africa’ ditemukan.
Tambang Kanyon Bingham, juga dikenal sebagai Tambang Tembaga Kennecott, adalah pertambangan terbuka dengan operasi penggalian besar deposit porfiri tembaga di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, di Pegunungan Oquirrh. Tambang ini merupakan tambang terbuka terbesar di dunia.
Operasi penambangan tembaga di Bingham Canyon Mine dikelola melalui Kennecott Utah Copper Corporation yang mengoperasikan tambang, pabrik konsentrator, smelter, dan kilang. Tambang telah berproduksi sejak 1906, dan telah menghasilkan lubang sedalam lebih dari 0,6 mil (0,97 km), lebar 2,5 mil (4 km), dan meliputi 1.900 hektar (770 ha). Lubang tambang ini ditetapkan sebagai National Historic Landmark pada tahun 1966 dengan nama Bingham Canyon Open Pit Copper Mine.
4. Grasberg (Freeport), Indonesia
Tambang Grasberg adalah tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia. Tambang ini terletak di provinsi Papua di Indonesia dekat latitude -4,053 dan longitude 137,116, dan dimiliki oleh Freeport yang berbasis di AS(67.3%), Rio Tinto Group (13%), Pemerintah Indonesia (9.3%) dan PT Indocopper Investama Corporation (9%). Operator tambang ini adalah PT Freeport Indonesia (anak perusahaan dari Freeport McMoran Copper and Gold). Biaya membangun tambang di atas gunung sebesar 3 miliar dolar AS. Pada 2004, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas. Pada 2006 produksinya adalah 610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas; dan 174.458.971 gram perak.
Grasberg adalah salah satu tambang terdalam di dunia, yang diperkirakan bisa digali hingga mencapai kedalaman 550 kilometer. Selain emas, tambang ini juga memproduksi tembaga dan perak.
5. Chuquicamata, Chile
Chuquicamata, atau biasa disebut “Chuqui”, adalah lubang tambang tembaga galian terbuka terbesar di dunia berdasarkan volume, yang terletak di utara Chile, dekat Calama, 215 km sebelah timur laut dari Antofagasta dan 1.240 km sebelah utara dari ibukota Chile, Santiago.
Tambang ini dimiliki dan dioperasikan oleh Codelco, sebuah perusahaan negara Chili, karena nasionalisasi Chili terhadap tembaga pada akhir tahun 1960 dan awal tahun 1970. Kedalamannya mencapai 850 meter (2.790 kaki) menjadikannya tambang galian terbuka terdalam kedua di dunia (setelah Bingham Canyon Mine di Utah, USA).
6. Udachnaya Pipe, Rusia
Udachnaya pipe adalah deposit berlian di lahan Daldyn-Alakit kimberlite di Republik Sakha, Rusia. Ini adalah tambang galian lubang-terbuka, dan terletak tepat di luar lingkar Arktik. Udachnaya ditemukan pada tanggal 15 Juni 1955, hanya dua hari setelah penemuan berlian di Mirny oleh ahli geologi Soviet Vladimir Shchukin dan timnya.
Tambang ini memiliki kedalaman lebih dari 600 meter (1.970 kaki), yang membuatnya menjadi tambang lubang-terbuka terdalam ketiga di dunia (setelah Bingham Canyon Mine dan Chuquicamata). Pemukiman terdekat dari tambang, Udachnya, dijadikan nama tambang. Hingga tahun 2010, Udachnaya pipe dikendalikan oleh perusahaan berlian Rusia Alrosa, yang merencanakan untuk menghentikan penambangan terbuka dan mengoperasikan penambangan bawah tanah di tahun yang sama.
7. Ekati Diamond Mine, Kanada
Ekati Diamond Mine (“Ekati”) adalah tambang berlian terbuka dan tambang berlian bawah tanah pertama di Kanada. Terletak 310 km (190 mil) timurlaut dari Yellowknife, Northwest Territories, dan sekitar 200 km (120 mil) selatan dari lingkaran Arktik, dekat Lac de Gras. Ekati merupakan perusahaan patungan antara Dominion Diamond Corporation (80%), dan dua ahli geologi yang menemukan kimberlite pipe utara dari Lac de Gras, Chuck Fipke dan Stewart Blusson masing-masing memegang 10% saham tambang.
Antara tahun 1998 dan 2009, tambang telah menghasilkan 40.000.000 karat (8.000 kg atau £ 17.637) berlian dari enam lubang terbuka. Setelah bijih kadar tinggi dekat dengan permukaan sudah habis, penambangan dilanjutkan dengan menggunakan metode bawah tanah.
8. Super Pit, Australia
Fimiston Open Pit, bahasa sehari-hari dikenal sebagai Super Pit, adalah tambang emas terbuka yang terbesar di Australia. Super Pit terletak dari Goldfields Highway di tepi tenggara dari Kalgoorlie, Australia Barat. Pit yang dalam berbentuk lonjong ini panjangnya sekitar 3,5 kilometer (2,2 mil), lebar 1,5 kilometer (0,9 mil) dan kedalaman 570 meter (1.870 kaki). Dan cukup besar untuk dilihat dari luar angkasa.
Super Pit dimiliki oleh Kalgoorlie Consolidated Gold Mines Pty Ltd, sebuah perusahaan yang dimiliki 50/50 oleh Barrick Gold Corporation dan Newmont Mining Corporation. Tambang ini menghasilkan 850.000 ons (28 ton) emas per tahun, dan mempekerjakan sekitar 550 karyawan langsung di situs.
9. Carajás Iron Ore Mine, Brazil
Tambang Carajás adalah tambang bijih besi terbesar di dunia. Terletak di negara bagian Pará di Pegunungan Carajás, Brasil Utara. Tambang ini dioperasikan sebagai tambang terbuka, dan diperkirakan mengandung sekitar 18 miliar ton bijih besi, ditambah emas, mangan, tembaga, dan nikel.
Tambang ini dijalankan oleh Companhia Vale do Rio Doce dan sebagian dimiliki oleh US Steel. Tambang ini didukung oleh sebagian besar pembangkit listrik tenaga air dari Bendungan Tucurui
10. Diavik Mine,Kanada
Tambang yang luar biasa ini dapat ditemukan 300 km sebelah timur laut dari Yellowknife di Kanada. Sungguh menakjubkan bahwa air tidak membanjirinya. Tambang ini begitu besar dan di daerah yang begitu jauh dari mana-mana sehingga memiliki bandara sendiri dengan landasan yang cukup besar untuk menampung sebuah Boeing 737. Daerah ini disurvei pada tahun 1992 dan konstruksi dimulai pada tahun 2001, dengan produksi dimulai pada Januari 2003. Dihubungkan oleh jalan es dengan Bandara Diavik yang memiliki landasan sepanjang5.235 ft (1.596 m)
Tambang ini dimiliki oleh perusahaan patungan antara the Harry Winston Diamond Corporation dan Diavik Diamond Mines Inc., anak perusahaan Rio Tinto Group. Umur tambang diperkirakan akan 16 sampai 22 tahun. Tambang ini terletak sekitar 220 km (140 mil) selatan Lingkaran Arktik.